Sebuah Jaringan Komputer paling sedikit terdiri dari
dua komputer yang saling tergabung dengan sebuah media sehingga
computer-komputer tersebut dapat saling berbagi resource dan saling
berkomunikasi. Kenyataannya sebuah network biasanya terdiri dari banyak
computer (lebih dari dua). Semua network berbasis pada konsep pembagian
(sharing).
Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan untuk
berbagi data diantara para pengguna. Komputer memiliki kemampuan dalam
memproduksi beberapa jenis informasi yang berupa data, spreadsheet atau grafik.
Komputer-komputer yang termasuk ke dalam sebuah
jaringan dapat saling berbagi resource berupa:
Data,
Pesan,
Mesin Fax,
Modem,
Device-device
lain.
Jenis-Jenis
Jaringan
Berdasarkan lokasi geografis dan ukurannya, jaringan
terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya :
LAN (Local
Area Network)
Merupakan sebuah kumpulan computer
yang terdapat pada sebuah lokasi dan saling terhubung, misalkan jaringan yang
terdapat dalam sebuah gedung. Secara administrasi dapat dilakukan sendiri oleh
seorang atau beberapa administrator (orang yang bertugas dan bertanggung jawab
memelihara jaringan agar tetap berjalan secara normal).
WAN (Wide
Area Network)
Merupakan sebuah jaringan yang
saling menghubungkan beberapa LAN dan tidak tergantung pada sebuah lokasi,
misalkan jaringan internet. Secara administrasi jaringan WAN membutuhkan pihak
ketiga (network provider) untuk menyediakan media penyambung yang mampu
menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda lokasi itu.
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN
/Metropolitan Area Network adalah jaringan yang berada di suatu kota tertentu
yang menghubungkan beberapa lokasi/ Gedung seperti, kampus, kantor, hotel, dll.
Jaringan WAN juga merupakan kumpulan dari beberapa jaringan LAN. Intinya WAN itu kumpulan dari beberapa jaringan LAN.
Perbedaan antara LAN dan MAN gampang, LAN adalah jaringan di dalam suatu gedung /kampus /hotel. Sedangkan MAN kumpulan jaringan LAN. berarti Jaringan yg menghubungkan jaringan LAN.
Keuntungan MAN:
Perbedaan antara LAN dan MAN gampang, LAN adalah jaringan di dalam suatu gedung /kampus /hotel. Sedangkan MAN kumpulan jaringan LAN. berarti Jaringan yg menghubungkan jaringan LAN.
Keuntungan MAN:
Server kantor
pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
Transaksi yang
Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh ATM Bank unluk
wilayah nasional)
Komunikasi antar
kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video Conference (ViCon).
Kerugian MAN:
Biaya
operasional mahal.
Instalasi
infrastrukturnya tidak mudah.
Rumit jika
terjadi trouble jaringan (network trouble shoot)
Pada umumnya
semua jaringan memiliki komponen, fungsi dan kemampuan sebagai berikut :
Server,
komputer yang menyediakan resource agar dapat diakses oleh semua pengguna
jaringan.
Clients, komputer-komputer
yang dapat mengakses server dan dapat menggunakan resource yang tersedia.
Media, cara
komputer-komputer dalam sebuah jaringan terhubung.
Shared
data, file atau folder yang disediakan server melalui jaringan.
Shared
printer dan device lain, resource lain yang disediakan oleh server.
Resources,
file, printer atau item-item lain yang digunakan oleh pengguna jaringan.
Menurut
fungsi computer pada sebuah jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu :
Peer-to-Peer
(Workgroups)
Dalam jaringan peer-to-peer tidak ada server khusus
atau hierarki diantara computer-komputer yang saling terhubung. Semua komputer
bersetatus sama dan dikenal sebagai peer. Komputer-komputer yang terdapat dalam
jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai server dan juga bertindak sebagai
client. Jenis jaringan ini juga tidak memiliki administrator yang bertanggung
jawab terhadap seluruh jaringan. Masing-masing user bertindak sebagai
administrator pada computer yang digunakannya. User masing-masing computer
dapat menentukan data mana yang diperbolehkan untuk diakses oleh user dari
komputer lain. Peer-to-peer juga dikenal dengan istilah workgroups. Pada
jaringan peer-to-peer tidak memerlukan software system oprasi yang dirancang
dan disediakan untuk dedicated server. Dedicated server hanya berfungsi sebagai
server saja, tidak digunakan sebagai client atau workstation.
Jaringan
peer-to-peer akan lebih efektif jika digunakan pada lingkungan berikut :
Jumlah user
kurang dari 10.
Lokasi user
saling berdekatan (dalam area yang sama).
Sistem
keamanan belum terlalu diperlukan.
Pertumbuhan
system jaringan lambat.
Keuntungan
jaringan peer-to-peer diantaranya :
Mudah
diinstall dan dikonfigurasi;
Masing-masing
computer tidak tergantung pada server khusus;
User dapat
mengontrol resource yang hendak mereka bagikan pada user lain.
Jenis
jaringan peer-to-peer relative lebih murah disbanding jenis client-server.
Tidak
memerlukan administrator khusus untuk memelihara server.
Kekurangan
jaringan peer-to-peer diantaranya :
Anda hanya
dapat menggunakan sekuritas jaringan untuk sebuah resource pada satu saat;
User mungkin
akan mengingat beberapa password untuk beberapa resource;
User harus
melakukan proses backup pada masing-masing komputer untuk melindungi data yang
tersimpan pada masing-masing komputer;
Performance
komputer yang memiliki resource akan menurun ketika resource tersebut diakses
oleh beberapa user;
Mekanisme
penyimpanan data tidak terpusat pada satu komputer, karena lokasi data tidak
terpusat pada satu komputer, karena lokasi data tersebar di masing-masing
komputer.
Jaringan Peer-to-Peer
Peer-to-Peer
2. Jaringan Client-Server (Server
Based)
Jaringan
client-server merupakan sebuah system jaringan yang terdiri dari dua bagian,
yaitu :
Client, mesin yang melakukan
permintaan resource.
Dedicated
Server, mesin yang
menyediakan resource dan memproses permintaan dari client kemudian
mengembalikan hasil proses tersebut kembali ke client yang melakukan permintaan
sebelumnya.
Berdasarkan
tugas dan fungsinya, server dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya :
File dan
Printer Server, server
yabg mengelola user pada mekanisme penggunaan resource file dan printer.
Application
Server, server yabg
mengelola user dalam penggunaan data yang terstruktur.
Mail Server, server yang digunakan untuk
mengelola data e-mail.
Fax
Server, server yang
digunakan untuk mengelola penggunaan fax dan lain-lain.
Keuntungan
dari jaringan client-server, diantaranya ;
Menyediakan
user account, system keamanan dan access control secara terpusat. Hal ini akan
menyederhanakan pengelolaan jaringan.
Dengan
menyediakan peralatan yang lebih powerfull akan berakibat efisiensi pengaksesan
resource jaringan menjadi lebih baik.
User hanya
perlu mengingat satu password untuk mengakses beberapa resource yang tersedia.
Kerugian
dari jaringan client-server, diantaranya ;
Ketika
server mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan system jaringan tidak dapat
digunakan.
Dibutuhkan
user yang memiliki kemampuan untuk mengelola server.
Budget yang
dibutuhkan relative lebih besar dibandingkan dengan sister jaringan
peer-to-peer.
Jaringan Client-Server
Client-Server
TOPOLOGI JARINGAN
Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap
perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam
jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi
langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan bentuk hubungan seperti itu,
topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
·
Hubungan dedicated links menjamin
data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer
lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk
berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara
beramai-ramai/sharing).
·
Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan
pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links)
antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer
A dengan komputer lainnya.
·
Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena
komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh
komputer lainnya.
·
Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat
terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
·
Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak
komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan
port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
·
Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi
jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal.
·
Karena setiap komputer harus terkoneksi secara
langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih
sulit.
·
Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan
perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer
tersebut berada.
2. Topologi Star
Berbeda dengan Topologi Mesh, perangkat
pada topologi star tidak langsung terhubung satu sama lain, tetapi melalui perangkat
pusat pengendali (central controller) yang biasa disebut dengan HUB.
Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan (lihat gambar).
Dengan bentuk hubungan seperti itu, kabel yang diperlukan hanyalah sebanyak komputer dalam jaringan dan port I/O juga cukup hanya satu di setiap komputer. Sehingga banyaknya kabel link dan port I/O menjadi lebih sedikit yang berarti bahwa biaya yang dibutuhkan menjadi tidak semahal seperti pada topologi mesh.
Keuntungan lainnya, topologi star ini juga memiliki sifat robustness, yaitu jika terjadi kerusakan pada satu link, maka hanya berakibat pada komputer yang berada pada jalur link itu saja, sedangkan komputer lainnya tetap aktif. Sepanjang tidak ada masalah dengan HUB, dengan sifat ini maka kerusakan link dapat segera diketahui dan diisolir.
Kelemahannya, karena topologi star ini sangat bergantung kepada HUB sebagai pusat pengendali, maka HUB harus selalu berada dalam kondisi baik. Kerusakan pada HUB berakibat pada "lumpuhnya" seluruh link dalam jaringan sehingga komputer tidak dapat saling berkomunikasi.
Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan (lihat gambar).
Dengan bentuk hubungan seperti itu, kabel yang diperlukan hanyalah sebanyak komputer dalam jaringan dan port I/O juga cukup hanya satu di setiap komputer. Sehingga banyaknya kabel link dan port I/O menjadi lebih sedikit yang berarti bahwa biaya yang dibutuhkan menjadi tidak semahal seperti pada topologi mesh.
Keuntungan lainnya, topologi star ini juga memiliki sifat robustness, yaitu jika terjadi kerusakan pada satu link, maka hanya berakibat pada komputer yang berada pada jalur link itu saja, sedangkan komputer lainnya tetap aktif. Sepanjang tidak ada masalah dengan HUB, dengan sifat ini maka kerusakan link dapat segera diketahui dan diisolir.
Kelemahannya, karena topologi star ini sangat bergantung kepada HUB sebagai pusat pengendali, maka HUB harus selalu berada dalam kondisi baik. Kerusakan pada HUB berakibat pada "lumpuhnya" seluruh link dalam jaringan sehingga komputer tidak dapat saling berkomunikasi.
Topologi Ring
Berbeda dengan Topologi Mesh yang setiap perangkatnya dapat berhubungan secara langsung dengan
seluruh perangkat lainnya, atau Topologi Star/Tree yang menghubungkan setiap perangkat melalui HUB, maka topologi Ring
hanya menghubungkan secara langsung dua perangkat dalam jaringan (lihat
gambar).
Seperti terlihat pada gambar, dengan bentuk topologi yang menyerupai cincin
(ring) ini maka sinyal data akan bergerak searah dari satu perangkat ke
perangkat lainnya sampai pada akhirnya berhenti di perangkat tujuan. Dengan
kata lain, untuk mencapai perangkat D maka sinyal yang dikirimkan dari
perangkat A harus melalui perangkat B dan C.
Permasalahannya adalah sinyal akan semakin melemah apabila jarak yang harus
ditempuh untuk mencapai tujuan semakin jauh. Karenanya untuk mengatasi lemahnya
sinyal data karena kemungkinan menempuh jarak di luar batasan yang dibolehkan,
maka setiap perangkat pada topologi ini dilengkapi dengan sebuah repeater.
Dengan adanya Repeater, maka sinyal data yang melalui sebuah perangkat akan
langsung diperkuat kembali sehingga dapat 'berjalan' terus ke perangkat
lainnya, demikian seterusnya sampai pada akhirnya sinyal data tersebut tiba di
perangkat tujuan.
Dalam hal proses instalasi dan rekonfigurasi, Topologi Ring dapat dikatakan relatif mudah karena setiap perangkat (baik secara logik ataupun fisik) terhubung satu dan hanya satu dengan perangkat di sebelahnya.
Identifikasi kerusakan juga relatif mudah, karena sinyal data selalu bergerak terus dari perangkat pengirim sampai akhirnya berhenti di perangkat tujuan. Sehingga apabila selama perjalanan tersebut satu perangkat tidak menerima sinyal data dalam periode waktu tertentu maka operator jaringan akan diingatkan dengan munculnya Alarm yang menginformasikan masalah dan letak lokasinya.
Kelemahannya, karena sinyal data bergerak searah dan melalui perangkat lainnya untuk sampai di perangkat tujuan maka rusak/tidak berfungsinya satu link akan mempengaruhi link lainnya.
Dalam hal proses instalasi dan rekonfigurasi, Topologi Ring dapat dikatakan relatif mudah karena setiap perangkat (baik secara logik ataupun fisik) terhubung satu dan hanya satu dengan perangkat di sebelahnya.
Identifikasi kerusakan juga relatif mudah, karena sinyal data selalu bergerak terus dari perangkat pengirim sampai akhirnya berhenti di perangkat tujuan. Sehingga apabila selama perjalanan tersebut satu perangkat tidak menerima sinyal data dalam periode waktu tertentu maka operator jaringan akan diingatkan dengan munculnya Alarm yang menginformasikan masalah dan letak lokasinya.
Kelemahannya, karena sinyal data bergerak searah dan melalui perangkat lainnya untuk sampai di perangkat tujuan maka rusak/tidak berfungsinya satu link akan mempengaruhi link lainnya.
Topologi Bus
Topologi bus banyak digunakan di
awal penggunaan jaringan komputer dan bisa dikatakan sebagai topologi yang
paling sederhana apabila dibandingkan dengan topologi lainnya.
Pada topologi bus, komputer dalam
jaringan dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti
barisan melalui satu single kabel.
Dalam hal pengiriman data, dalam
satu saat hanya satu komputer yang diperbolehkan mengirimkan data yang berupa
sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan
diterima oleh komputer yang dituju.
Suatu komputer dapat mengirimkan data ke komputer lainnya dengan syarat jaringan bus mesti terbebas dari sinyal-sinyal yang sedang aktif di jaringan. Permasalahannya, sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan bergerak ke seluruh jaringan mulai dari ujung satu sampai dengan ujung lainnya dan kemudian akan berbalik arah kembali menuju ujung awal dan demikian terjadi secara terus menerus (bouncing) tanpa bisa di interrupt atau dihentikan (walaupun data yang dikirimkan sudah sampai ke komputer tujuan). Sehingga berdampak pada komputer lainnya akan menjadi terhambat untuk bisa mengirim data.
Untuk mencegah sinyal terus menerus aktif diperlukan adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas sehingga komputer lain bisa mengirim data.
Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka banyaknya komputer akan sangat berpengaruh dalam unjuk kerja jaringan komputer, karena semakin banyak jumlah komputer maka akan semakin banyak pula komputer yang akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data. Sehingga berdampak pada unjuk kerja jaringan komputer yang akan menjadi lambat.
Selain itu, dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya 'down'. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Suatu komputer dapat mengirimkan data ke komputer lainnya dengan syarat jaringan bus mesti terbebas dari sinyal-sinyal yang sedang aktif di jaringan. Permasalahannya, sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan bergerak ke seluruh jaringan mulai dari ujung satu sampai dengan ujung lainnya dan kemudian akan berbalik arah kembali menuju ujung awal dan demikian terjadi secara terus menerus (bouncing) tanpa bisa di interrupt atau dihentikan (walaupun data yang dikirimkan sudah sampai ke komputer tujuan). Sehingga berdampak pada komputer lainnya akan menjadi terhambat untuk bisa mengirim data.
Untuk mencegah sinyal terus menerus aktif diperlukan adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas sehingga komputer lain bisa mengirim data.
Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka banyaknya komputer akan sangat berpengaruh dalam unjuk kerja jaringan komputer, karena semakin banyak jumlah komputer maka akan semakin banyak pula komputer yang akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data. Sehingga berdampak pada unjuk kerja jaringan komputer yang akan menjadi lambat.
Selain itu, dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya 'down'. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Topologi Tree
Topologi Tree pada dasarnya
merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga
terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur
traffic di dalam jaringan.
Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya terhubung melalui secondary HUB (lihat gambar).
Pada topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Pada topologi tree, seperti pada gambar, Central HUB adalah selalu sebagai Active HUB sedangkan Secondary HUB adalah Passive HUB. Tetapi pada pelaksanaannya, Secondary HUB bisa juga sebagai Active HUB apabila digunakan untuk menguatkan kembali sinyal data melalui secondary HUB lainnya yang terhubung.
Karena pada dasarnya topologi ini merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star, maka kelebihan dan kekurangannya pada topologi star juga dimiliki oleh topologi tree. Perbedaannya adalah HUB dan kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya dengan mempertimbangkan segala hal yang terkait, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan. Meskipun demikian, topologi ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya terhubung melalui secondary HUB (lihat gambar).
Pada topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Pada topologi tree, seperti pada gambar, Central HUB adalah selalu sebagai Active HUB sedangkan Secondary HUB adalah Passive HUB. Tetapi pada pelaksanaannya, Secondary HUB bisa juga sebagai Active HUB apabila digunakan untuk menguatkan kembali sinyal data melalui secondary HUB lainnya yang terhubung.
Karena pada dasarnya topologi ini merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star, maka kelebihan dan kekurangannya pada topologi star juga dimiliki oleh topologi tree. Perbedaannya adalah HUB dan kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya dengan mempertimbangkan segala hal yang terkait, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan. Meskipun demikian, topologi ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
0 komentar:
Posting Komentar